Oleh ; Ari Supriyatno
Catatan Relawan "Rumah Baca Asmanadia Ciranjang.
#LapakBaca
Membaca adalah jendela dunia. Ungkapan yang tentunya sudah tak asing lagi kita dengar. Menjelajah dan membuka wawasan dengan membaca. Hal tersebut yang selalu kita dengungkan dalam kampanye literasi ini. Minat baca masyarakat yang rendah, membuat kami tergerak untuk menebar virus minat baca ke masyarakat.
Berawal dari Rumah Baca Asmanadia Ciranjang. Sebuah Rumah Baca Masyarakat yang digawangi oleh Kang Jejen di daerah Ciranjang , Cianjur. Tak hanya menyediakan perpustakaan gratis bagi masyarakat, Kang Jejen bersama para Relawan Rumah Baca Asmanadia Ciranjang juga menyediakan beberapa program-program yang edukatif dan menarik bagi anak-anak. Perpustakaan atau Rumah Baca tanpa kegiatan atau program-program lain, jika hanya menyediakan buku bacaan saja maka akan sepi pengunjung. Untuk itu, adanya program-program atau kegiatan agara dapat menarik minat pengunjung.
Beberapa program yang ada di Rumah Baca Asmanadia diantaranya Rumah Belajar Anak-anak, Bengkel Sastra, Program Belajar computer Gratis, Program Bahasa Inggris, dan program-program lain yang menunjang dalam kampanye literasi kami. Para relawan yang gigih dan telaten dalam mengajar dan berbagi untuk anak-anak sangat menginspirasi dan member kami semangat.
Gerakan Kampung Membaca, sebuah gerakan yang kami gaungkan dalam menebar virus literasi dan minat baca dari kampung ke kampung di Cianjur. Dengan berbekal tas dan ransel yang berisi buku-buku bacaan yang siap dibaca untuk masyarakat. Sangat penting, menurut kami kultur masyarakat Indonesia yang khas membuat kami harus menjemput bola agar masyarakat berminat untuk membaca buku. Hal yang sangat mengesankan bagi kami, karena kearifan lokal masyarakat Cianjur yang ramah membuat kami nyaman dan terkesan dalam melaksanakan kegiatan Gerakan Kampung Membaca.
Membuka lapak buku dari kampung ke kampung, melihat gairah anak-anak yang besar untuk membaca buku membuat kami sedikit terenyuh. Mungkin, minat baca masyarakat Indonesia sebenarnya tinggi. Namun, keterbatasan fasilitas dan ketersediaan buku-buku yang ada membuat minat baca yang sedemikian besar itu menjadi tertutup. Maka dari itu, kami berusaha berkampanye literasi dan minat baca ini agar dapat member inspirasi bagi masyarakat. Karena, apapupn cita-cita yang diinginkan salahsatu modal utama adalah membaca.
Tak hanya menjelajahi dari kampung ke kampung, setiap hari minggu kami juga membuka lapak baca tepat dipusat kota Taman Alun-Alun Cianjur. Minggu Membaca Bersama Gratis, itulah nama gerakan yang kami usung setiap hari Minggu. Sebenarnya memang ada keramahan sdan suasana yang jauh berbeda antara buka lapak di kampung dengan di Taman Alun-Alun Cianjur. Namun, banyak pengalaman berharga yang kami dapat melalui kegiatan ini.
Tim Lapak Baca Cianjur, adalah nama yang kami sematkan untuk para mujahid literasi minat baca ini. Tak hanya Kang Jejen dari Rumah Baca Asmanadia Ciranjang, kami merupakan gabungan individu-individu dari beberapa komunitasi yang peduli dengan gerakan literasi. Diantaranya Forum Lingkar Pena Cianjur, Alfukat, Forum Bedah Bacaan Cianjur, dan Institut Ibu Professional Cianjur. Kegiatan Minggu membaca gratis ini juga tak hanya membuka lapak baca, akan tetapi ada banyak kegiatan menarik untuk menarik pengunjung diantaranya Story Telling, Game Edukatif, dan Diskusi Literasi.
Pemandangan menarik di Taman Alun-Alun Cianjur, selain dapat melihat megahnya pendopo Bupati Cianjur, kami juga dapat berkenalan dengan para pedagang yang berjualan disana. Kami terlihat sama seperti mereka, membuka lapak. Hanya saja, jika para pedagang itu berniat mencari nafkah sedangkan kami melakukan gerakan sosial/nirlaba. Ya, Kampanye Literasi Minat Baca.
Banyak juga fenomena sosial yang kami jumpai ketika membuka lapak baca di Taman Alun-Alun Cianjur. Banyak masyarakat yang langsung antusias ketika kami membuka lapak baca, ada juga yang acuh tak acuh ketika kami tawari untuk membaca. Ada juga saat anak-anak yang sedang membaca buku kemudian tiba-tiba berlari ketika tukang topeng monyet (sering kami sebut Kompetitor) tiba dan dan menabuh alat musiknya.
Di sisi lain, ada juga pemandangan yang mengesankan. Ketika sebuah keluarga kecil, mungkin pada saat dirumah tak sempat membacakan buku untuk anak-anaknya, ketika kami membuka lapak baca mereka sangat bahagia dan merasa terbantu menyalurkan minat membaca anaknya. Dapat melihat senyum dari anak-anak dan orangtuanya merupakan salahsatu kebahagiaan tersendiri bagi kami.
Gerakan Minggu Membaca Gratis di Taman Alun-Alun Cianjur hanya mempertemukan kami dengan banyak orang dan individu, berbeda dengan ketika kami melakukan kegiatan dari kampung ke kampung. Dimana kita dapat bersilaturhami dan ramah tamah dengan masyarakat sekitar yang membuat rasa kekeluargaan lebih terasa.
Banyak suka dan duka yang sangat menginspirasi dan member kami pelajaran berharga selama berkampanye literasi minat baca ini. Rasa kekeluargaan dan kebersamaan yang luarbiasa dari tim ini membuat kami merasa berada dalam suasana rumah. Keakraban dan saling menginspirasi satu sama lain membuat hubungan kami, Tim Lapak Baca ini semakin erat.
Perjuangan kami masih panjang. Untuk dapat berbagi manfaat, menumbuhkan minat baca, dan menebar virus literasi ini untuk masyarakat. Doa semoga kami selalu istiqomah dan sehat untuk terus dapat menebarkan kampanye literasi minat baca. Besar sekali harapan kami untuk menjadi bagian dari agen perubahan dalam memajukan peradaban di negeri ini. Dapat member arti dan saling berbagi dengan semua potensi yang kami miliki.
Semoga perjuangan Tim Lapak Baca dapat memberi inspirasi bagi negeri ini. Salam literasi !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar